A Fragment of March 11, 2011

seekor anak kucing bermain - main dengan sapu lantai
hanya bisa memandang penuh tanya
ketika tuannya datang merengkuh tiba - tiba
tak lama sesudah sirine bahaya itu meraung memecah damai


11/3/2K11
Ch. W. B

Malam

di balik awan
bulan mengawang awang
menunggui sepi



19/3/2K11
Ch. W. B

Hujan (III)

detak rintik air beradu dengan atap
semakin deras dan keras

detak jam melambat
dan s'mua yang t'lah lalu
muncul kembali dalam kepulan uap secangkir teh hangat

hujan turun lagi
seorang termenung
sendiri



4/5/2K10
Ch. W. B

SEPI

sepi adalah angin dingin
yang menyusup tak dikehendaki
sampai darah membeku
dan tulang sendi pun remuk
lalu luruh sebagai debu


27/11/2K8
Ch. W. B

Malam Minggu

Malang minggu jam anam
So klar mandi deng bastan
Nyanda usa talalu rapi
Cuma oblong, jins, sloop deng sadiki minya wangi

Dola oto di pertigaan, padahal bole mo bajalang
Maar daripada mo basuar, lebe bae sadiki bakorban (oi to po'!)
Sampe di tampa mandarat, pa tuang rumah babilang, "slamat malam"
Kong tunjung mo dudu di mana, main game apa


Ch. W. B
2K9

Kami

Kami pelaku seni
Adalah pribadi - pribadi dengan jiwa terasing, menikmati dan tersiksa
Oleh cinta derita dan segala rasa
Harus kami taruh itu s'mua ke dalam karya
Kalau tak ingin berakhir nanti di rumah sakit jiwa


Versi III
Ch. W. B
28/3/2K10

Hujan (2)

Hujan turun bawa sendu
Rindu penuhi kalbu
Terpaku dalam dingin kelabu
O hangat, masihkah kau jauh?


2K8
Ch. W. B